Bimbingan Manasik Haji KUA Kecamatan Pleret Tahun 2013

Posted by kuapleret Selasa, 18 Juni 2013 1 comments
Pada hari Selasa tanggal 18 Juni 2013, kegiatan Bimbingan Manasik Haji bagi jamaah calon haji di wilayah kecamatan Pleret dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bantul.Bapak Drs. H. Abdul Madjid, MA sekaligus memberikan materi dengan tema " Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Haji dan Ta'limatul Haji". 

Kegiatan ini mengambil tempat di serambi masjid Sultan Agung Kauman Pleret. Dimulai sejak pukul 12.30 wib sampai dengan 16.30 wib.Hadir juga dalam acara tersebut Camat Pleret yang diwakili oleh Sekcam, Kepala KUA Kecamatan Pleret beserta staff, dan Penyuluh agama Islam Fungsional Kecamatan Pleret. Kegiatan Bimbingan Manasik Haji 2013 KUA Kecamtan Pleret ini akan dilaksanakan sebanyak 6 kali dimana Jadwal terakhir akan dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 28 Juni 2013.

Dalam sambutannya Kepala KUA Kecamatan Pleret Bapak Drs. Mukhibin menyampaikan bahwa jumlah jama'ah calon haji kecamatan Pleret pada tahun 2013 ini sebanyak 90 orang. akan tetapi, dari jumlah tersebut terdapat 10 orang yang ditunda keberangkatannya.

Pada acara pembukaan ini tidak bisa dihadiri oleh seluruh calon jamaah haji dikarena ada sekitar 20 orang calon jamaah haji yang berasal dari KBIH Aisyiah yang bersamaan waktunya dengan jadwal pembuatan paspor.

Berikut Galeri foto Kegiatan :

Calon Jamaah haji Pria

Sambutan Kepala KUA

Jama'ah Calon Haji Wanita


Baca Selengkapnya ....

Dirjen Bimas Islam buka kegiatan Penyerasian Almanak Tingkat Nasional

Posted by kuapleret Rabu, 15 Mei 2013 0 comments
Gresik (Pinmas)—Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, penyerasian hisab merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir perbedaan dalam penentuan awal bulan Ramadhan dan hari raya.
“Berbagai upaya tetap kita lakukan meskipun sampai saat ini belum ada titik temu. Kita tidak
akan berputus asa,” kata Djamil pada pembukaan kegiatan Penyerasian Almanak Tingkat Nasional yang digelar oleh oleh Lajnah Falakiyah PBNU di Gresik, Jawa Timur, Kamis (9/5) malam.
Djamil mengatakan, Kemenag memberikan apresiasi kepada para ahli falak dari berbagai daerah atas upaya penyerasian hisab atau data astronomis dalam penyusunan kalender Islam. Langkah ini diperlukan untuk meminimalisir perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadhan dan hari raya.
“Kemenag juga secara periodik mengumpulkan para ahli hisab-rukyat berbagai daerah di Indonesia,” ujar Djamil seraya menyampaikan bahwa di tingkat internasional para ahli astronomi juga belum satu kata dalam penentuan awal bulan Islam.
Menurut Djamil, saat ini para ahli falak sudah berbesar hati untuk mencari titik persamaan dengan memunculkan kriteria imkanurrukyat atau visibilitas pengamatan. Kriteria ini menegaskan bahwa hilal hanya bisa diamati dengan syarat tertentu dan jika tidak terpenuhi, maka laporan pengamatan hilal bisa ditolak.
Di sisi lain, kriteria imkanurrukyat dalam penyusunan almanak merupakan salah satu cara untuk memangkas perbedaan dalam penentuan awal bulan. Meski tidak semua ahli falak setuju, kriteria ini merupakan salah satu alternatif titik temu antara para ahli yang berpedoman pada hisab dan rukyat.
“Kriteria imkanurrukyat itu menunjukkan bahwa ahli astronomi kita sudah semakin legowo untuk menuju pada satu kesamaan. Meski sudah seperti itu, perbedaan masih terus saja terjadi. Dan kita tidak pernah berputus asa. Berbagai upaya terus kita lakukan,” kata Djamil.
Dalam kesempatan itu, Djamil juga menyampaikan, sebagai bentuk komitmen Kemenag dalam mengembangkan ilmu astronomi, pihaknya juga telah merintis program studi ilmu falak di perguruan tinggi Islam baik di tingkat S1, S2 dan S3 seperti di IAIN Walisongo Semarang.
“Upaya pengembangan bidang studi ini harus dilakukan. Jika tidak, maka ahli falak akan semakin sedikit, karena memang bidang ini tidak banyak diminati,” kata Djamil.
Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Dr. H. Ahmad Izzuddin M.Ag. menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi perwakilan tokoh dan ahli astronomi dari berbagai ormas
untuk mengadakan pertemuan pada Juni 2013 nanti.
“Kita akan fasilitasi perwakilan ormas untuk menyampaikan pemikiran masing-masing dan ditindaklanjuti dengan upaya memberikan data kepada pemerintah agar bisa memberikan keputusan terbaik dalam penentuan awal bulan, terutama Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah,” katanya.
Sementara itu kegiatan Penyerasian Almanak Tingkat Nasional sendiri akan berlangsung sampai Sabtu (12/5) besok. Kegiatan ini diikuti sedikitnya 60 ahli falak dari berbagai daerah.
Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazali Masroeri mengatakan, sedikitnya ada 20 metode hisab yang berkembang di Indonesia, dan di antaranya memiliki tingkat perbedaan yang cukup signifikan. Maka perlu ada upaya yang disebut oleh Lajnah Falakiyah sebagai “penyerasian hisab”.
“Perbedaan hisab bisa menjadi persoalan. Maka kita lakukan penyerasian hisab atau hisab jama’i yang nantinya akan dipublikasikan dalam bentuk almanak bersama,” kata Kiai Ghazali.(ks)

sumber : http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=127934

Baca Selengkapnya ....

Lomba Karya Tulis Penghulu, Pembinaan Menuju Profesionalisme SDM

Posted by kuapleret Kamis, 25 April 2013 0 comments
Jakarta, bimasislam--Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan masyaratkat yang dilaksanakan pada KUA Kecamatan dalam pencatatan nikah dan rujuk, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pada KUA melalui penyelenggaraan lomba karya tulis ilmiah bagi penghulu. Demikian dikatakan oleh Kepala Subdit Kepenghuluan Drs. H. Anwar, MA ketika ditemui di kantornya, gedung Kementerian Agama, Jl. MH. Thamrin 6 Jakarta (25/4).

Lebih lanjut Anwar mengatakan, lomba karya tulis ilmiah bagi penghulu tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas layanan yang dilaksanakan oleh penghulu kepada masyarakat. ”Dalam melaksanakan tugasnya, penghulu tidak hanya menjadi petugas administrasi yang melaksanakan proses pencatatan nikah, akan tetapi juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan visi dan misi kementerian agama”, tegasnya.

Karena, tambahnya, indikator keberhasilan Kementerian Agama dalam pembangunan agama tercermin melalui seberapa besar indeks kepuasan masyarakat terhadap kinerja penghulu yang ada pada KUA dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Karya tulis yang dilombakan adalah merupakan hasil penelitian atau kajian hukum Islam tentang perkawinan, pembinaan penghulu atau peningkatan pelayanan KUA di bidang kepenghuluan. Karya tulis ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu poin dalam memperoleh angka kredit bagi penghulu, tutupnya.

sumber :
http://bimasislam.kemenag.go.id/component/content/article/39-berita/762-lomba-karya-tulis-penghulu-pembinaan-menuju-profesionalisme-sdm.html

Baca Selengkapnya ....
duniakecilkecil.blogspot.com support www.evafashionstore.com - Original design by Bamz | Copyright of KUA Kecamatan Pleret.